Powered By Blogger

Tuesday, 12 March 2013

Bila Aku Jatu Cinta *nyanyi

Yiah, saia jatuh cinta. Sudah hampir satu tahun saia bergabung di taman kanak - kanak salah satu sekolah islam di Surabaya. Menyenangkan. Pertamanya hanya ajang coba - coba untuk membandingkan pola pendidikan dan penerapan pengajaran antara jenjang Paud informal dan Paud formal. Eh ternyata setelah beberapa waktu ini, saia malah jatuh cinta sama Adhit dan Rendhi. Mereka murid kelas A - 2.

Adhit dan Rendhi. Cukup puas mereka berdua membuat saia gemas di kelas. Di semester satu lalu, mereka berdua duduk bersebelahan. MasyaAllah deh ramenya. Ada aja hal usil mereka yang membuat saia kadang emosi, tapi pengen ketawa.

Adhit itu cerdas. Tingkahnya banyak dan gak bisa diem. Setiap pagi sebelum masuk kelas selalu menyapa saia dengan senyum genitnya. Lalu menghampiri saia dan bilang 'assalamualaikum' kemudia lari dan berteriak 'Ship' sambil menunjukkan ibu jarinya. Itu cara Adhit untuk mengingat kalau kapal itu Bahasa Inggris nya 'Ship'. Saia suka cara Adhit memperhatikan jika sedang di dalam kelas. Sok cool banget gayanya.

Rendhi. Lain lagi ceritanya. Dia selalu buat saia ketawa dengan celoteh dan pertanyaannya. Keingintahuannya tinggi. Tapi, ramenya juga nomer satu di kelas. Kalau lagi merhatikan pelajaran, Rendhi suka banget sambil mainan tangan. 

Pernah suatu hari saia menghukum mereka berdua untuk berdiri di depan kelas. Gara - garanya, mereka berdua bertengkar hebat sekali disaat saia sedang menerangkan. Saia suruh keduanya maju di depan kelas dan saia bilang 'istirahatnya nunggu panjangnya di 3'. Itu artinya mereka kehilangan setengah waktu istirahatnya. Adhit masih stay cool dan malah mengajak saia ngobrol. Tiba - tiba Rendhi nangis kenceng banget. Adhit berceloteh 'berani rame kok nangisan'. Pengen rasanya njitak Adhit dan bilang 'Kamu penyebabnya ndul'. Lha disaat Rendhi lagi asyik dengerin saia, telinganya dibuat mainan Adhit. Tapi tetap, saia tidak boleh berpihak di satu anak. Soalnya Rendhi juga langsung main pukul. Dan jam istirahat saia juga otomatis berkurang gara - gara menunggui mereka di dalam kelas. Hedeh.

Sejak itu, Adhit dan Rendhi sudah jarang rame lagi. Duduk mereka sudah terpisah sejak semester dua. Guru - guru lainnya juga sepakat kalau mereka lebih baik dipisah saja. Dan sejak saat itu juga, Adhit dan Rendhi kalau jam istirahat suka menghampiri saia dan banyak sekali yang diceritakan oleh mereka. Setidaknya, mereka tidak menganggu teman - temannya dengan keusilannya kalau sedang istirahat. Saia ajak duduk dan kita bertiga main tebak - tebakan Bahasa Inggris. Senyum dan pertanyaan - pertanyaan mereka itu seperti semangat tersendiri untuk saia. Keluguan mereka. Saia suka kenakalan asyik mereka sekarang. Cowok harus nakal dan berani :D

Terus pernah saia merhatiin Rendhi pas dia lagi duduk dengan wajah khasnya. Saia amati. Persis banget kaya'nya ma seseorang. Saia menemukan jawabannya setelah sebulan. Mirip banget ma sahabat saia admana_reza bla bla bla (*bla bla bla itu masih tiga kata lagi nama dibelakangnya, panjangnya sekampung :D) Nanti deh kapan - kapan saia pengen foto Rendhi kalau lagi sendiri dengan wajah khasnya dan hadiah'in di ulang tahunnya Admana atau Aan. Khas banget wajah mereka berdua. Semoga saja GeJe ma autis nya Admana gak nular ke Rendhi #doa. (Gimana gak GeJe, ketika malem - malem telpon niat saia curcol. Eh, malah diceritaiin masalah Joyoboyo dan ramalannya. Tapi dia sahabat paling B E S T deh. Selalu bantu masalah - masalah saia) . 'Rendhi, kapan - kapan Bu Guru kasih tau yah om yang mirip Rendhi :) '

Adhit dan Rendhi. You're my golden star deh.