Powered By Blogger

Monday, 16 July 2012

Temu Karya Taman Budaya se - Indonesia at Surabaya - Pandaan, Jatim

my new great experience in five days. jadi LO buat dampingin kontingen dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. gak seberapa kaget, logat cara bicara nya plek ma sahabat saya si mas Sufi Azhari, keras ma cepet. he he. tapi mereka buaek buaek. mendapatkan sodara baru dan undangan main kesana next year ^_^ .


sebelumnya saya akan sedikit memberikan gambaran tentang Temu Karya Budaya se-Indonesia. temu karya ini adalah ajang untuk melestarikan budaya bangsa yang kita sendiri ketahui akhir-akhir ini selalu menjadi sorotan karena hilangnya jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya, dan ujungnya selalu terjadi sengketa berebut budaya dengan negeri tetangga #kebiasaanBangsaku. acara ini merupakan event tahunan pemerintah pusat sejak 2004 yang tiap tahunya pun berganti tempat dari satu provinsi ke provinsi lainya. masing-masing provinsi mengirimkan kontingenya untuk menunjukkan budaya yang dibawa dari tempat mereka masing-masing berasal. acara utamanya adalah dialog terbuka tentang budaya, pameran fotografi , temu seluruh pimpinan taman budaya se-Indonesia, bazar cindramata khas provinsi daerah tuan rumah, dan pagelaran seni budaya seperti teater, tari, dll. tahun ini Jawa Timur mendapat giliran setelah tahun sebelumnya diadakan di kota Solo. tepatnya pada tanggal 11 - 15 Juli 2012.


11 Juli 2012
acara pembukaaan Temu Karya Budaya se-Indonesia diadakan di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur tepatnya di Amphitheater Taman Candra Wilwatikta. acara ini dibuka sekitar pukul 19.00 WIB oleh bapak gubernur Jawa Timur, Pakdhe Karwo yang saat itu hadir didampingi ibu gubernur dan salah satu putrinya  (mbak Tika, saya tahu karena se-komplek SMA dulu. cantiknya memikat ^_^). pembukaan ini merupakan pembukaan paling meriah menurut beberapa kontingen dari yang sebelum-sebelumnya. pemukulan gong pembuka dilakukan oleh Pakdhe Karwo menandakan acara Temu Karya Budaya di Jawa Timur resmi dibuka. paling menarik ketika 200an orang dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya menampilkan Gelar Agung Sendratasi Surya Majapahit berkisah tentang kebesaran Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Ratu Tribuwana Tunggadewi hingga Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gadjah Mada. acara ditutup dengan meriahnya pesta kembang api yang berlangsung lebih dari 10 menit. sistem penataan lighting stage yang sangat indah dan meriahnya acara yang dihadiri perwakilan 25 provinsi serta beberapa masyarakat sekitar yang tidak mau ketinggalan untuk menyaksikan salah satu acara terhormat Jawa Timur.

12 Juli 2012
pukul 20.00 WIB dibukanya acara yang dilaksanakan di Taman Budaya Jawa Timur atau orang sering menyebutnya Durasim. acara terdiri dari perform dari sembilan provinsi oleh masing-masing kontingen untuk menampilkan kebudayaan daerah mereka masing-masing. acara ini dihadiri oleh Bu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata yang juga memberikan sambutan. berakhir lebih dari dini hari. saya tekjub sekali dengan beberapa budaya yang ditampilkan oleh sembilan provinsi tersebut. saya bergetar dan bangga ketika mengingat kata "inilah bangsaku yang kaya" . It's great for me living in lovely country with Bhineka Tunggal Ika #sok2an *pengaruh nonton Gelar Agung Sendratasi Surya Majapahit sejarah lahirnya semboyan itu* . dan pada hari ini pun panitia rela tidur pukul 02.30 WIB demi evaluasi totalitas pelayanan Jawa Timur dalam event bergengsi ini. hooooooaaaaaaaaaammmmmmmmmmm. subuh sudah harus bangun lagi. bubuk lagi, pokoknya pukul 07.00 WIB harus sudah ayu ayu ganteng ganteng dan beraktivitas lagi. salam 3S tanpa magabut.

hari hari berikutnya sampai tanggal 15 tetap sama. yaitu perform dari masing masing provinsi di gedung Durasim. Dialog tentang budaya dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2012 mulai pukul 09.00 WIB. sayangnya saya tidak dapat hadir karena harus bertugas di Batu, Malang. tampaknya seru kata teman teman lainya.

15 Juli 2012
ini merupakan puncak acara atau penutupan. bersyukur semua sesuai schedule sehingga panitian tidak kelimpungan seperti hari pertama dan kedua yang beberapa jadwal tidak terencana sebelumnya masuk. akibatnya capek dan ttp harus dipaksakan untuk bekerja.

My Special Thanks :
1. Mbak Leli selaku senior yang menawari saya kesempatan ini karena dia harus berangkat PKL ke Yogyakarta.
2. semua panitia dan pegawai Taman Budaya Jawa Timur yang rata-rata selalu menyapa saya jika berpapasan "fita ..." he he he. maaf bapak ibu jika celetukan usil saya mengganggu, tapi anda selalu tersenyum. LO paling santai dan kurang ajar saya ini ^_^ . terutama pak Kis dan pak Nuno yang selalu saya cerewetin masalah transportasi. saya akan kangen banget godain mereka berdua. Bu Mamik yang peluk saya pukul 02.00 WIB karena saya diapelin mas Uwo selarut itu. pak Dulloh yang menyadarkan saya dari maklhuk maklhuk geje geje itu.
3. teman LO semuanya atas kebersamaan dan kerja keras kita selama kurang dari seminggu. 27 orang tidak akan kompak jika tidak adanya rasa kepercayaan dan kasih sayang #uhukkk. spesial buat Rendra selaku partner saya untuk ngurusin 68 orang yg selalu tergesa gesa karena bingung tapi ttp tanggung jawab nya besar. mas Bagus, mas Imron ma satunya *lupa nama* yang rela melek demi jagain saya dan tiga teman lainya bubuk karena takut mas Uwo datang lg. Nela yang bersama sama dengan saya lihat mas Uwo dan nenangin saya biar bisa bubuk walaupun hanya satu setengah jam.
4. mbak Nana ma mbak Ni'mah sahabat baru saya yang selalu saya resekin di sekretariat. mbak mbak ini ngasih saya pengalaman baru tentang PKL yang harus saya hadapi juga setahun lagi. mereka sastra inggris juga lho, Universitas Brawijaya.
5. semua kontingen Banjarmasin yang ramah banget. terutama bapak kepala UPT Taman Budaya (dinas kebudayaan dan pariwisata) beserta ibu, they give me the meaning of simplicity. InsyaAllah kalau ada rejeki saya akan berkunjung ke Banjarmasin tahun depan sesuai undangan bapak ibu yang sangat ramah.
saya akan merindukan saat kemarin walapun hanya lima hari. senyuman mereka seperti kekuatan yang memberikan saya suatu makna baru tentang kebersamaan dalam kekeluargaan. agak alay yah. tapi beneran terharu pas perpisahan di bandara, sempat nangis. terutama pas beberapa dari mereka meluk dan cium pipi saya seraya berkata "fita, sehat selalu yah" oh God.

terima kasih UPT taman budaya Jawa Timur dan kenangan yang terukir indah untuk saya ... makasih penutupan traktiran dari bu Lilis, bakso ma es oyen nya, buat teman-teman LO sehingga kita bisa berkumpul di ruang sekretariat untuk becanda di hari terakhir sebelum perpisahan ... they become a part of my life, fita.

Thursday, 28 June 2012

Etnografi at Public Place of Surabaya


Di semester empat ini saya mendapat tugas Etnografi dalam mata kuliah Indonesia Society and Culture. Asyik sekali tugas ini dimana saya harus berperan sebagai komunitas yang saya teliti. Sayangnya saya tidak dapat menuliskan laporan saya dalam site ini karena lebih dari 40 halaman. Hanya sekilas saja tentang tugas kebudayaan ini.

Etnografi sendiri mempunyai mempunyai definisi penelitian untuk mendiskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Penelitian etnografi adalah kegiatan pengumpulan bahan keterangan atau data yang dilakukan secara sistematik mengenai cara hidup serta berbagai aktivitas sosial dan berbagai benda kebudayaan dari suatu masyarakat. Berbagai peristiwa dan kejadian unik dari komunitas budaya akan menarik perhatian peneliti etnografi (Suwardi, 2006:51). Pendapat sejalan dipaparkan oleh Koentjaraningrat (1990:33) bahwa pengertian etnografi sudah baku yaitu meliputi unsur-unsur kebudayaan secara universal, yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan sistem religi.

Dari pemaparan singkat tentang definisi etnografi diatas, kita tahu bahwa etnografi adalah penelitian kebudayaan yang mendalam untuk mendiskripsikan suatu komunitas dilihat dari sistem tertentu secara specific tentang kehidupan sosial. Dalam penelitian ini, saya mengambil tema persaingan. Persaingan identik dengan jual beli atau perdagangan. Oleh karena itu, saya mengambil judul Persaingan Kelompok Pedagang Keliling Kopi Susu di salah satu taman kota Surabaya.

Sejak pertengahan tahun 2007, pemerintah kota Surabaya secara gencar menggalakan program pembangunan taman-taman kota. Selain sebagai paru-paru kota, taman yang dibangun juga mempunyai fungsi sebagai sarana rekreasi, sarana edukatif dan kegiatan ekonomi dengan adanya sentra pedagang kaki lima. Dengan adanya taman kota, masyarakat kota Surabaya khususnya dapat memanfaatkan taman kota sebagai tempat rekreasi murah di saat weekend. Banyaknya warga kota yang mengunjungi taman kota setiap malamnya di salah satu taman kota yang terletak di pusat kota, saya tertarik dengan para pedagang kopi susu keliling. Ide kreatif mereka layak diberi acungan dua jempol. Memanfaatkan segala peluang untuk mengais rejeki dengan modal yang sangat sederhana bahkan bisa menghutang atau gali tutup.

Kegiatan pengunjung di taman kota di pusat kota ini tidak lain hanya untuk cangkruk’an mengobrol sembari menikmati suasana malam kota Surabaya. Pengunjung menghabiskan waktu di taman kota ini tidak jarang hingga menjelang subuh di saat weekend atau malam minggu sebagai puncak keramaian. Ini juga tidak lepas dari hobi saya dengan  mas sepupu saya ketika kita memerlukan tempat untuk sharing. Sempat bingung tentang apa yang harus saya teliti dalam tugas ini, tapi keberadaan bu Siti (sebut saja itu nama pedagang kopi susu langganan saya) memberikan sedikit pencerahan. Ketika itu hari minggu malam sekitar pukul 22.45 saya mengunjungi taman favorit saya seperti biasanya masih dengan mas sepupu saya. Tapi berbeda dari suasana biasanya, taman ini tampak sepi. Ternayata sedang ada obrakan polisi pamong praja. Saya memutuskan ingin makan saja lha daripada ikutan tegang di tengah pengusiran pedagang. Di tengah jalan kaki menuju warung soto langganan saya, mas saya menyapa bu Siti. Saya tertarik emnanyai tentang apa yang terjadi di pusat taman yang biasanya ibu ini berjualan di sana. Ibu setengah abad itu menceritakan detail tentang bagaimana ia berdagang dan kawan-kawanya. Ide saya muncul mendadak. Saya ambil HP dan menanyai bu Siti dengan bahasa jawa’an kental dengan logat Suroboyoan. Saya dapat satu sumber detail. Setiba dari rumah, saya masukkan semua data di HP ke dalam PC dan saya ulang melihat data-data yang telah saya kumpulkan.

Berselang tiga hari setelah itu saya ada jam mata kuliah Indonesia Society and Culture. Saya berikan judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian. Selang satu minggu, dosen saya memberikan paraf untuk dapat melanjutkan penelitian tanpa ada perubahan apapun. Cap cusss …

Penelitian saya lakukan 5 kali. 2 kali sebagai pengunjung yang ada di tengah keberadaan pedagang kopi susu yang jumlahnya berjibun tidak terdaftar. Saya amati dengan seksama cara mereka bersaing untuk mendapatkan pelanggan secara detail. Sedikit mengintrogasi mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang sedikit nyerempet tapi tetap tidak menimbulkan jejak jika saya adalah peneliti. Berkorban kelempoken kopi dari satu pedagang ke pedagang lainya yang saya panggil untuk saya beli dagangannya demi mendapat data, he he. Sisa penelitian adalah 3x yang saya lakukan dengan berperan menjadi pedagang kopi susu dengan cara berkeliling taman. Dari ketiga hari tersebut, saya meminjam dari ketiga pedagang berbeda untuk saya jualkan dagangannya. Seru juga menjadi pedagang yang bisa berinteraksi dengan bermacam-macam karakter pelanggan. It’s my first time man !!! bermacam sekali pengalaman yang saya dapatkan. Mulai digodain komunitas anak kuliahan, ditawar untuk tidur dengan mas mas ganjen, menghadapi pelanggan yang cerewet, sampai saya diintrogasi oleh pengunjung yang todak mempercayai saya adalah pedagang karena merk sandal yang saya pakai. He he he, penyamaran yang Nampak kurang sempurna tanpa ada antisipasi jika ada pelanggan yang sangat teliti sekali. Pengalaman lain adalah dimana saya harus mempunyai strategi dagang karena harus bersaing diantara banyaknya pedagang kopi susu yang mempunyai tujuan saya yaitu mencari pelanggan untuk menjajahkan dagangan mereka. Hikmah yang sangat terasa adalah saya menjadi lebih sehat dengan menggotong termos kesana-kemari untuk mencari pelanggan ^_^ .

Hal lain yang tak kalah menarik adalah alat yang digunakan oleh pedagang kopi susu. Mereka menggunakan peralatan yang sama. Mulai dari termos dengan motif bunga, gelas kopi susu, gunting dan sendok. Air hangat mereka dapatkan dari warung yang sama juga atau semacam agen air panas. Modal pedagang disini bukan dari agen melainkan usaha mereka sendiri. Ada yang dari murni uang mereka sendiri, menghutang took atau meminjam modal dari tetangga. Harga yang dipatok untuk setiap kopi pun sama Rp 2.500,00/gelas kecuali satu kopi merek special. Merekapun masih mematok harga sama Rp 3.500,00/gelas. Wuih, untung yang setara pula. Berat sekali persaingan pada pola persaingan pasar sempurna seperti ini ketikam harga sudah dibentuk oleh pasar. Perbedaab diantara pedagang hanya terlihat pada keberagaman merek kopi yang mereka dagangkan dan cara bersaing mereka dalam menghadapi pelanggan.

Hanya sekilas pengalaman saya selama 5 kali dalam 5 hari berbeda menjadi etnografer. Banyak sekali saya dapatkan pelajaran tentang kehidupan keras para pedagang untuk memenuhi kehidupan mereka di tengah ramainya kehidupan Metropolitan. Salah satunya adalah lebih bersyukur pada kehidupan yang sudah saya dapat ini. My great assignment which can give me more understanding about life.

Thanks Allah for blessing.

Refrensi:

Endraswara, Sueardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi I dan II. Jakarta: UI-Press.

Wednesday, 25 January 2012

they think we are like rabbit

saia sangat ingin marah hari ini tentang tingkah laku para mahasiswa fotografi di Pensos Rehabilitasi Anak Wonorejo ...

mgkn anak anak suka di foto jeprat jepret sana sini. tapi serasa kita seperti kelinci. mereka menganggap kita seperti udik yang gambarnya dipublikasikan. jika mereka peduli dengan anak jalanan mengapa hanya sebatas satu hari, untuk apa???

mereka hidup tdk untuk dikasihani, tapi keberadaan mereka adalah kekuatan kita untuk selalu tetap tersenyum. mereka tidak untuk diasingkan, tapi adanya mereka adalah sebuah kehidupan jiwa yang benar benar mulia untuk iklhas dalam kehidupan.

jika para mahasiswa ingin mengabadikan foto para anak jalanan, mereka bisa secara bersembunyi pergi ke kolong jembatan ato perempatan jalan. kamere mereka canggih dan sudah berlensa bagus. saia juga punya kamera. tapi sebisa mungkin saia menghindari memfoto mereka untuk publikasi di jejaringan sosial ttg siapa saia dan apa yg telah saia lakukan di sana. karena mereka aku belajar banyak hal tentang ketulusan dan keiklhasan. sekali lagi tolong, jgn anggap mereka untuk dikasihani.

try beside them, you can know the meaning of life

Friday, 16 December 2011

namanya Muclhis

they just have a simple dream BUT they can enjoy their life

gak kerasa sudah hampir tiga bulan saia berada di Dinas Rehabilitasi Anak Sosial Pemerintah Jawa Timur cabang Wonorejo. asyik sekali di sana. mungkin sebagian makna kehidupan yang belum pernah saia rasakan. hikmah yang saia sendiri sangat sulit bagaimana cara mengungkapkanya. saia merasa bahagia di tengah senyuman mereka.

diantara mereka saia sangat mengamati Muclhis. saia tidak tahu pasti berapa umurnya sekitar 8-9 tahun. saia selalu amati dia dalam diam saia dengan perhatian lebih. dia hidup damai dalam dunianya. dia tidak peduli dengan sekitarnya. tapi dia memiliki rasa kasih kepada temanya. dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan komik dan mainan mainan yg dibeli dari hasil uang sakunya. dintara yang lain, dia lumayan cerdas. dia jarang bertengkar dan terlihat hidup dalam kedamaian. tapi juga jangan coba coba sekali menyenggolnya, wah gawat. dia juga nurut. hanya yg terlihat dia tdk bs diam dalam dunianya. komik yang di bacanya pun bermacam macam. mgkn saia kalah dalam urusan komik ini. pengetahuanya ttg komik melebihi apa yg saia ketahui. saia membayangkan alangkah indahnya dunianya dlm ketenangan dan rasa damai disambut diam.

dan saia selalu terharu ketika dia mempunyai mainan baru dan memamerkanya pada saia. saia sll terisak sesaat. betapa beruntungnya saia waktu kecil. Muclhis dengan mainan sederhana itu bisa bangga dengan apa yg dimilikinya, sedangkan saia selalu menyianyiakan apa yg dulu orang tuaku berikan. sampai pernah bapakku pergi ke Jakarta demi mainan LEGO yang aku inginkan. ya Allah betapa saia masih lebih sangat beruntung dibandingkan Muclhis kecil.

terima kasih Muclhis. dunia kecilmu dan mainan sederhanamu lebih mengajariku bersyukur melihat dunia.